Skip to main content

Article Of Microbiology

Streptococcus salivarius : Waspadai Penyakit dari Gigi dan Mulut




        Penahkah kamu mengalami bau mulut yang tidak merasa pede ketika berbicara dengan orang lain? Bahkan lidahmu yang kelihatan bintil-bintil hitam. Tanpa disadari bahwa betapa banyak kamu memakan makanan yang manis dan berbau sedap, semakin banyak bakteri yang menempel disetiap sela-sela gigi dan lidah mu. Apalagi kamu tidak membersihkannya. Kemungkinan akan berdampak fatal bagi kesehatan tubuhmu.  Mau tahu apa penyebabnya? Dan bagaimana solusinya. Dalam artikel saya kali ini membahas  tentang salah satu bakteri Streptococcus salivarius yang kebanyakan ditemukan disisi dorsal lidah, yang akan menjelasakan masalah datangnya bau mulutmu.



Kerajaan:Bakteri
 Filum    :Firmicutes
 Kelas: Basil
Order:Lactobacillales
Keluarga:Streptococcaceae
Genus:Streptococcus
SpesiesS. salivarius 
Nama Binominal
Streptococcus salivarius

       Sebenarnya masalah datang bau mulut adalah dari kebersihan  mulut seseorang itu sendiri. Banyak sekali bakteri- bakteri yang terlibat didalamnya salah satunya bakteri Streptococcus salivarius. Apa ciri-ciri dari bakteri Streptococcus salivarius ini? Streptococcus salivarius adalah bagian dari bakteri gram positif, berbentuk jenis bola. Jika bergandengan membentuk rantai. S. salivarius adalah kokus Gram-positif, yang berarti dalam tes noda gram itu akan menodai ungu. Bakteri gram positif memiliki membran plasma tunggal diikuti dengan spasi periplasmic dan lapisan peptidoglikan yang tebal disebut murein. Selain perlindungan lapisan murein juga membantu dalam bentuk dan kekakuan dari bakteri. Murein merupakan polimer yang unik untuk bakteri, ini adalah alasan mengapa itu adalah target yang baik untuk antibiotik. Selain itu, lapisan murein memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup di media yang dengan tekanan osmotik lebih rendah dari sitoplasma mereka.  Streptococcus salivarius adalah sekitar 2 mikro meter panjangnya. Kokus biasanya terjadi pada pasangan dan rantai pendek. Mereka anaerob fakultatif dan baik non atau alpha hemolitik pada agar darah. Agar darah digunakan di laboratorium untuk mendeteksi aktivitas hemolitik. Streptococccus salivarius mengandung fimbriae pada permukaan sel mereka. Fimbriae adalah rambut-seperti pelengkap yang terdiri dari subunit protein dengan diameter mulai 2-8 nm. Fimbriae terlibat dalam co-agregasi dari Streptococcus salivarius dengan periodontopathogen Prevotella intermeida.



Setelah kamu mengetahui dari berbagai morfologi bakteri Streptococcus salivarius. Dimanakah tempat yang cocok untuk Bakteri ini? Dilihat dari segi namanya Streptococcus salivarius yang artinya bakteri yang kebanyakan berdomisi dibagian dorsal lidah, akan tetapi ia mempengaruhi dibagian dalam mulut baik itu gusi, gigi sampai bagian tenggorokan. Dengan jelasnya bahwa Bakteri Gram – positif  Streptococcus salivarius  juga merupakan  bakteri yang hidup pada rongga mulut manusia, dengan populasi yang besar bertahan hidup dalam rongga mulut selama seumur hidup sang inang. Seperti  Streptococcus salivarius umumnya berhubungan dengan kesehatan mulut yang baik, beberapa strain bacteriocinogenic dengan catatan keselamatan terbukti telah dikembangkan sebagai probiotik oral. Dan  Bakteri gram positif ini juga merupakan salah satu bakteri pertama yang berkolonisasi membentuk plak gigi, sebelum bergabung dengan banyak spesies lain dari berbagai genera. Oleh karena itu bakteri ini menjadi pelopor dalam menjajah plak gigi, menciptakan kondisi yang menguntungkan sehingga spesies lain dapat mulai tumbuh. bakteri inilah yang memainkan peran moderator, memungkinkan implantasi bakteri yang berbahaya bagi kesehatan rongga mulut.

   Dari setiap penjelasan diatas, Kapan Bakteri Streptococcus ini dibutuhkan? Bakteri ini di perlukan ketika ada pasien yang terkena penyakit pneumonia atipikal, yaitu dapat mengobati penyakit paru-paru dimana paru-paru dibanjiri dengan air liur oleh Bakteri Streptococcus ini. Tidak hanya itu saja, melainkan dibutukan pada mikroba ekologi dan terilibat dalam kesehatan mulut, yaitu Kemampuan untuk secara genetik bakteri insinyur plak yang dapat memodulasi pH lingkungan melalui ureolysisakan membuka jalan untuk menggunakan Streptococcus salivarius untuk menguji hipotesis mengenai peran ureolysis oral pada karies gigi , dan penyakit periodontal . Organisme ini akhirnya mungkin berguna untuk mengendalikan karies gigi dengan terapi penggantian. Tidak dibayangkan bahwa Bakteri ini membawa dampak yang sangat besar dengan  bantuan beberapa hidrolisis urea oleh enzim urease. 
 
Melihat dari kapan dibutuhkannya Bakteri Gram-positif ini, akhirnya Bagaimana peranan yang positif dan negatif yang cocok untuk Bakteri Streptococcus salivarius? Justru dalam bakteri ini membawa dampak yang sangat banyak sekali. Dampak positif yaitu Bakteri Streptococcus salivarius disebutkan berperan dalam proses bau mulut. Mereka yang berbau mulut segar memiliki bakteri ini dalam jumlah yang lumayan banyak di mulutnya. Sedangkan mereka yang berbau mulut tidak enak biasanya hanya memiliki bakteri ini dalam jumlah yang sangat sedikit atau tidak sama sekali (Jadi, tidak semua bakteri di mulut layak di-bakteri-hitam-kan). Telah diketahui bahwa Di lidah kita terdapat 7.947 spesies bakteri. Salah satunya yaitu Bakteri Streptococcus salivarius yang merupakan pemain utama dalam bermanfaat membantu mencegah pelapukan gigi, penyakit gusi, dan infeksi tenggorokan. Streptococcus  salivarius juga sering merupakan mayoritas dari total flora yang bisa diolah pada jaringan lunak mulut dan air liur dan merupakan komponen utama dari biofilm yang berkoloni pada permukaan dorsal lidah dan epitel bukal. Ini berpartisipasi dalam pemeliharaan keseimbangan mikroba dalam rongga mulut manusia dan memberikan kontribusi pemikiran untuk kesehatan mulut. Tidak hanya itu saja, bakteri ini juga Bakteri ini mungkin memasuki aliran darah pada saat terjadi kesalahan saat perawatan gigi atau ketika menyikat gigi. Merupakan  bakteri pertama yang berkolonisasi  membentuk plak gigi, sebelum bergabung dengan banyak spesies lain dari berbagai genera. Sedangkan untuk dampak negatifnya yang dikemukakan oleh ilmuan yaitu (Delormeet al., 2011bahwa Streptococcus salivarius berasal dari kelompok salivarius dari golongan Streptococcus viridans. Spesies komersal ini, lazim ditemukan pada mukosa mulut, juga telah dikaitkan dengan infeksi manusia yang dapat menyebabkan bakteremia neutropenia.

            Berdasarkan Peranan yang dijelaskan diatas, Mengapa peranan tersebut dapat dikatakan positif dan negatif? Tentu saja akan ada penjelasannya, Yang pertama Bakteri Streptococcus salivarius disebutkan berperan dalam proses bau mulut, artinya jika kita sehat justru air ludah kita semakin banyak, mengapa demikian? Karena dengan adanya Air ludah maka mulut kita akan hilang dari bau yang tidak sedap yaitu berbagai makanan yang tidak sedap, misalnya Konsumsi makanan bersantan, mengandung lemak tinggi, terlalu manis, atau minuman beralkohol. Kedua, Bakteri ini bermanfaat membantu mencegah pelapukan gigi, penyakit gusi, dan infeksi tenggorokan. Hal demikian dikarenakan, di dalam rongga mulut mikroorganisme yang masuk akan dinetralisir oleh zat anti bakteri yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan bakteri flora normal yaitu salah satunya bakteri Streptococcus salivarius. Ketiga, Bakteri Ini berpartisipasi dalam pemeliharaan keseimbangan mikroba dalam rongga mulut manusia dan memberikan kontribusi pemikiran untuk kesehatan mulut, hal tersebut dikarenakan akan memberikan efek timbal balik antara antagonis dan patogen, misalnya diberikannya efek antagonis terhadap patogen yang terlibat dalam kerusakan gigi , periodontitis , dan sakit tenggorokan. Dan ternyata bakteri ini juga bedampak dalam halnya membentuk plak gigi. Hal tersebut terjadi karena bakteri ini menjadi pelopor dalam menjajah plak gigi , menciptakan kondisi yang menguntungkan sehingga spesies lain dapat mulai tumbuh. Bakteri inilah yang memainkan peran moderator, memungkinkan implantasi bakteri yang berbahaya bagi kesehatan rongga mulut. Dan terakhir Streptococcus salivarius berasal dari kelompok salivarius dari golongan Streptococcus viridans. Spesies komersal ini, lazim ditemukan pada mukosa mulut, juga telah dikaitkan dengan infeksi manusia yang dapat menyebabkan bakteremia, dikarenakan ketika pada kondisi tubuh yang tidak seimbang, memungkinkan bakteri ini memasuki aliran darah dan akhirnya ditemukan efek yang dapat menyebabkan septikemia pada pasien neutropenia, suatu kondisi yang menunjukkan jumlah tingkat rendah abnormal neutrofil dalam darah.

                Dari penjelasan diatas, Kepada siapakah Bakteri Streptococcus salivarius ini di tujukan? Telah diketahui bahwa bakteri ini merupakan Mikroorganisme yang seumur hidupnya tinggal di rongga mulut dan  Organisme yang secara normal ditemukan pada semua individu merupakan mikroorganisme penghuni asli (tetap) yang ada pada semua orang. Baik itu dari anak-anak, Muda, dan dewasa. Sebagaimana kutipan dari seorang ahli (Jawetz, 2005), mengemukakan bahwa Flora normal adalah sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir/mukosa manusia yang sehat maupun sakit. Pertumbuhan flora normal pada bagian tubuh tertentu dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, nutrisi dan adanya zat penghambat. Keberadaan flora normal pada bagian tubuh tertentu mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan suatu zat yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Adanya flora normal pada bagian tubuh tidak selalu menguntungkan, dalam kondisi tertentu flora normal dapat menimbulkan penyakit, misalnya bila terjadi perubahan substrat atau berpindah dari habitat yang semestinya.














      Berbagai penjelasan diatas, Bagaimana solusi yang tepat untuk menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh bakteri Streptococcus salivarius ini? Agar tercegah dari pelapukan gigi, sebaiknya jangan terlalu berlebihan menggunakan obat kumur, cukup seminggu 2-3 kali. Dan Proses pencegahan kondisi ini dapat dilakukan dengan pembersihan karang gigi dan gusi, mengontrol konsumsi makanan pemicu air liur pekat serta mengonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak. Hindarkan makanan yang berbau seperti pete dan jengkol. Kadang meskipun kita rajin menggosok gigi, rajin memakai dental floss, dan tidak mempunyai masalah dengan gigi maupun gusinya, bau mulut tetap menyerang. Bau mulut pada kasus seperti ini biasanya berasal dari pangkal lidah, terutama bagi mereka yang yang berlidah panjang. Sering karena jarang dibersihkan, di pangkal lidah ini terbentuk selaput tipis yang kemudian menjadi tempat berkumpul bakteri. Karena itu penting sebenarnya menyikat lidah terutama pangkal lidah kita. Caranya? Pakai sikat gigi atau sikat lidah (Paling enak memang dengan sikat lidah, karena kalau dengan sikat gigi sering merangsang reflek muntah), Agar lidah kita tetap bersih dan sehat. Tidak hanya itu saja, Rokok juga dikenal sebagai salah satu penyebab bau mulut, Merokok akan menyebabkan mulut menjadi kering dan meningkatkan resiko terkena radang gusi. Oleh karena itu, untuk menjaga gigi agar tetap sehat dan bersih tak hanya berfungsi untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda, tetapi jauh lebih penting untuk menjauhkan Anda dari masalah gigi akibat bakteri dan kuman yang masuk bersama makanan yang menyebabkan beragam masalah kesehatan.




DAFTAR PUSTAKA

-Anonim.streptococcus salivariushttp://en.wikipedia.org/wiki/Streptococcus_salivarius.        2015. Diakses pada tanggal 31 Mei 2015 Pukul 20.00 WIB.

-Anonim.streptococcus salivariushttps://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Streptococcus_salivarius. Diakses pada tanggal 03 Juni 2015 Pukul 19.00 WIB.


Anonim. http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/09/12/69/140912182757/Waspada,Masalah-Mulut-dan-Gigi-Picu-Ragam-Penyakit-Ini. Diakses pada tanggal 03 Juni 2015 Pukul 19.00 WIB.

-ADA. Bad Breath (Halitosis) (http://www.ada.org/public/topics/bad_breath.asp). (ada animasi cara menyikat gigi dan memakai dental floss). Diakses pada tanggal 05 Juni 2015 Pukul 19.00 WIB.

-Barretto, C., Pablo Alvarez-Martin, Francis Foata, Pierre Renault, and Bernard B., 2012, Genome Sequence of the Lantibiotic Bacteriocin Producer Streptococcus salivarius StrainK12(Online),(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3486084/), diakses pada tanggal 05 Juni pukul 21.20 WIB.

-Chastanet, A. "clpP of Streptococcus salivarius Is a Novel Member of the Dually Regulated Class of Stress Response Genes in Gram-Positive Bacteria." Journal of bacteriology.2003.Volume 185 No.2. p.683-687. diakses pada tanggal 05 Juni pukul 21.20 WIB.

-Delorme, C., Eric Gue´don, Nicolas Pons, Corinne Cruaud, Arnaud Couloux, Valentin Loux, He´le`ne Chiapello, Claire Poyart, Ce´line Gautier, Nicolas Sanchez, Mathieu Almeida, Sean P. Kennedy, S. Dusko Ehrlich, Jean-Franc¸ois Gibrat,Patrick Wincker, and Pierre Renault, 2011, Complete genome sequence of the clinical Streptococcus salivarius strain CCHSS3 (Online),(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21742894), diakses pada tanggal 05 Juni pukul 21.20 WIB.

-Loesche WJ, Kazor C. 2000. Microbiology and treatment of halitosis. Periodontology. 28:256-279.

-Microbewiki,2013, Streptococcus salivarius (Online),(http://microbe.wiki.en/Streptocussalivarius.html),diakses pada tanggal 05 Juni pukul 21.20 WIB






          
Created by : Martha Alfiani





Comments

Popular posts from this blog

Artikel Tentang Mikroba Dalam Kehidupan Sehari-hari Di Dunia Kesehatan

Ada Bakteri Di Balik Keputihan "Perlu kamu ketahui, bahwa di setiap badan kita pastinya banyak sekali bakteri yang menempel, salah satunya didalam dunia kesehatan yaitu organ reproduksi pada kaum wanita di bagian miss V-nya   yang menyebabkan masalah dibalik keputihan" Sumber gambar : ciricirikeputihan.com Apakah kamu pernah mengalami rasa tidak nyaman dibagian miss V ? Tentu saja, masalah seperti ini menjadi bagian yang selalu terjadi setiap kaum wanita. Banyak sekali kaum wanita dalam menyepelekan masalah kebersihan miss V -nya. Salah satunya adalah keputihan. Keputihan atau biasa disebut leukorrhea atau fluor albus adalah penyakit yang banyak diderita kaum wanita, seperti wanita dewasa, remaja, ibu hamil, seorang wanita di usia menopause, dan bahkan pada bayi yang baru dilahirkan. Yang ditandai dengan keluarnya cairan bukan darah dari vagina. Beberapa orangtua sempat cemas anaknya mengalami gangguan keputihan atau keluar cairan lengket dari alat kelami